Selasa, 13 Oktober 2015

MENGURANGI RISIKO ALZHEIMER

Sumber foto : www.dnaberita.com 

Alzheimer adalah gangguan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi daya ingat, emosi dan executive decision. Usia penderita bervariasi, penderita alzheimer termuda berumur 28 tahun, namun umumnya adalah yang sudah berusia diatas 60 tahun. Jumlah penderita di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 1 juta orang, dan di seluruh dunia sebanyak 44 juta orang. Tokoh dunia yang mengalami alzheimer antara lain : Ronald Reagan; akibat trauma di kepala karena pernah jatuh dari kuda dan tekanan emosional akibat post power syndrome, dan Magaret Tatcher; 10 tahun sesudah kehilangan anak laki-laki kesayangannya.

Ada 10 (sepuluh) gejala Alzheimer, yaitu : 

1. Gangguan DAYA INGAT; lupa dengan apa yang baru terjadi, lupa janji, lupa tempat parkir (dalam frekuensi yang tinggi).
2. Sulit FOKUS;  lupa cara memasak atau pekerjaan sehari-hari, tidak dapat melakukan perhitungan sederhana, kalau bekerja membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya.
3. Sulit melakukan kegiatan RUTIN; sulit dalam menyelesaikan tugas sehari-hari, bingung cara mengemudi, dan sulit mengatur keuangan.
4. DISORIENTASI; bingung terhadap hari/tanggal, bingung sedang berada dimana, tidak tahu jalan pulang ke rumah.
5. Sulit memahami VISUO SPASIAL; susah membaca, mengukur jarak, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, tumpah bila menuangkan air di gelas.
6. Gangguan KOMUNIKASI; sulit berbicara dengan mencari kata-kata yang tepat, berhenti di tengah pembicaraan dan bingung untuk melanjutkannya.
7. Meletakan barang tidak pada tempatnya; lupa dimana menempatkan sesuatu, bahkan kadang-kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut.
8. Salah dalam MEMBUAT KEPUTUSAN; berpakaian tidak serasi, memakai kaus kaki satu dengan lainnya berlainan warna, tidak dapat merawat diri dengan baik, dan tidak dapat memperhitungkan dalam bertransaksi.
9. Menarik diri dari PERGAULAN; tidak bersemangat berkumpul dengan teman-teman, tidak punya inisiatif untuk melakukan aktivitas atau hobi yang biasa dinikmati.
10. Perubahan kepribadian; emosi berubah drastic, menjadi bingung, curiga, depresi / takut,  tergantung berlebihan kepada anggota keluarga, mudah kecewa, dan mudah putus asa.

Adapun tips untuk mengurangi resiko alsheimer adalah sebagai berikut : 

1. Sedapat mungkin hindari stress dan tekanan emosional.
2. Perbanyak aktivitas, aktif  berkumpul bersama teman-teman lebih sehat dari pada diam sendiri di rumah. Kalau di rumah isi aktivitas dengan menulis atau mengisi TTS.
3. Hidup sehat, olahraga, dan berfikir positif.
4. Usahakan asupan gizi yang seimbang.
5. Menahan diri jangan cepat marah.
6. Melawan lupa dengan buat catatan.
7. Bagi penderita diabetes dan hypertensi agar mengontrol faktor risiko dengan obat sesuai dengan resep dokter.

Sayangnya, sampai sekarang alzheimer belum ditemukan obatnya.

-- (Sumber : Anonim) --

Selasa, 22 September 2015

CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK MENURUT AL-QUR'AN


1. Dusta
Hadith Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid : "Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta agar orang-orang tertawa”. Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), Rasulullah SAW bersabda : "Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta”.

2. Khianat
Sabda Rasulullah SAW : "Dan apabila berjanji, dia berkhianat”. Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah, yang kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar'i, maka telah melekat pada dirinya salah satu tanda kemunafikan.

3. Fujur Dalam Pertikaian
Sabda Rasulullah SAW : "Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau batas”.

4. Ingkar Janji
Sabda Rasulullah SAW : "Tanda orang munafik ada tiga ; jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia berkhianat". (HR. Bukhari Muslim).

5. Malas Beribadah
Firman Allah SWT : "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas" (An-Nisa' : 142). Jika orang munafik pergi ke masjid atau surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh kerana itu, ketika sampai di dalam masjid atau surau dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam sholat, apalagi untuk menyemak dan menghayatinya.

6. Riya
Dihadapan manusia dia sholat dengan khusyuk, tetapi ketika seorang diri dia mempercepatkan sholatnya. Apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.

7. Sedikit Berzikir
Firman Allah SWT : "Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT kecuali sedikit sekali" (An-Nisa' : 142).

8. Mempercepat Sholat
Mereka (orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan sholat tanpa ada rasa khusyuk sedikitpun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan hanya sedikit mengingat Allah SWT di dalamnya. Fikiran dan hatinya tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan, kehebatan, dan kebesaran Allah SWT dalam sholatnya. Hadith Nabi SAW: "Itulah sholat orang munafik, ... lalu mempercepat empat rakaat (sholatnya)".

9. Mencela Orang-Orang Yang Taat Dan Soleh
Mereka memperolokkan orang-orang yang taat dengan ungkapan yang mengandung cemooh dan celaan. Oleh kerananya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali kita temui orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang orang-orang soleh dan orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Baginya, seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolok-olok orang-orang yang taat kepada Allah SWT.

10. Mengolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah SAW.
Termasuk dalam kategori Istihzaa' (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal yang disunnah Rasulullah SAW dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh Kafir. Firman Allah SWT : "Katakanlah, apakah dengan Allah SWT, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, kerana kamu kafir sesudah beriman" (At-Taubah : 65-66).

11. Bersumpah Palsu
Firman Allah SWT : "Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai" (Al-Munafiqun : 2 dan Al-Mujadilah : 16). Jika seseorang menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya, dia segera mengelak dengan sumpahnya : "Demi Allah, sebenarnya kamu adalah orang yang paling aku sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah sahabatku".

12. Enggan Berinfak
Orang-orang munafik memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak, bersedekah, dan mendermakan hartanya, mereka lakukan karena riya' dan sum'ah. Mereka enggan bersedekah, karena pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki pengorbanan harta, apalagi jiwa.

13. Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin
Mereka selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah yang disebut At Takhdzil, yaitu sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan membiarkan kaum muslimin. Orang munafik berpendapat bahwa orang-orang kafir lebih kuat dari pada kaum muslimin.

14. Suka Menyebarkan Khabar Dusta
Orang munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan memperbesarkannya dalam majelis-majelis pertemuan. "Apa kalian tidak mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?" Lalu, dia pun menirukan kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahwa orang itu mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak akan mau mengungkapkannya kepada masyarakat.

15. Mengingkari Takdir
Orang munafik selalu membantah dan tidak ridha dengan takdir Allah SWT. Oleh karenanya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: "Bagaimana ini. Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini". Dia pun selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah mengkufuri dan mengingkari Qadha dan Takdir.

16. Mencaci Maki Kehormatan Orang-Orang Soleh
Apabila orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki, menjelek-jelekkan, mengumpat, dan menjatuhkan kehormatan mereka di majlis-majlis pertemuan. Firman Allah SWT : "Mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan" (Al-Ahzab : 19).

17. Sering Meninggalkan Sholat Berjamaah
Apabila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur say'i, namun tidak mau mendatangi masjid/surau ketika mendengar panggilan azan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.

18. Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan
Firman Allah SWT : "Dan apabila dikatakan kepada mereka ; janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan kebaikan'. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar" (Al-Baqarah : 11-12).

19. Tidak Sesuai Antara Lahir Dengan Bathin
Secara lahir mereka membenarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah, tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka. Sesungguhnya, kesaksian yang tampak benar secara lahir itulah yang menyebabkan mereka masuk ke dalam neraka. Penampilan lahirnya bagus dan mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan. Di luar dia menampakkan kekhusyukan, sedangkan di dalam hatinya dia main-main.

20. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja
Orang-orang munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang, keinginannya hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai tanpa disibukkan oleh persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu berharap : "Tinggalkan dan biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah memberikan nikmat ini kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah". Padahal, keadaannya tidaklah lebih baik.

21. Beruzur Dengan Dalih Dusta
Firman Allah SWT : "Di antara mereka ada orang yang berkata ; 'Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah'. Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya neraka jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir" (At-Taubah : 49).

22. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kemakrufan
Mereka (orang munafik) menginginkan agar perbuatan keji tersiar di kalangan orang-orang beriman. Mereka menggembar-gemburkan tentang kemerdekaan wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab, dan lain-lain.

-- Sumber : Anonim --

Minggu, 20 September 2015

FILOSOFI AKSARA JAWA


Aksara Jawa Hanacaraka itu berasal dari aksara Brahmi yang asalnya dari Hindhustan. Di negeri Hindhustan tersebut terdapat bermacam-macam aksara, salah satunya adalah aksara Pallawa yang berasal dari India bagian Selatan. Dinamakan aksara Pallawa karena berasal dari salah satu kerajaan yang ada di sana yaitu Kerajaan Pallawa. Aksara Pallawa itu digunakan sekitar pada abad ke-4 Masehi. Di Nusantara terdapat bukti sejarah berupa prasasti Yupa di Kutai, Kalimantan Timur, ditulis dengan menggunakan aksara Pallawa. Aksara Pallawa ini menjadi ibu dari semua aksara yang ada di Nusantara, antara lain : Aksara Hanacaraka, Aksara Rencong (aksara Kaganga), Surat Batak, Aksara Makassar dan Aksara Baybayin (aksara di Filipina).
 
Konon terdapat legenda tentang penciptaan Aksara Jawa, yaitu legenda tentang Ajisaka yang menciptakan Aksara Jawa tersebut untuk mengenang dua orang punggawa yang dikasihinya, yang berselisih karena kesalah-paham dalam melaksanakan perintahnya, sehingga bunyi Aksara Jawa adalah sebagai berikut :

Ha Na Ca Ra Ka (Ono utusan = Ada utusan),

Da Ta Sa Wa La (Padha kekerengan = Saling berselisih),

Pa Da Ja Ya Nya (Padha digdayane = Sama-sama sakti),

Ma Ga Ba Tha Nga (Padha nyunggi bathange = Sama-sama menjadi mayat, saling berpangku saat meninggal).

Terlepas dari sejarah dan legenda asal usul Aksara Jawa tersebut diatas, jika dikaji lebih dalam, ternyata tersimpan ajaran budi pekerti dan nilai filosofis tinggi berupa ajaran luhur tentang kehidupan sebagai berikut :

Ha, “Hana hurip wening suci” (Adanya kehidupan adalah kehendak dari yang Maha Suci).

Na, “Nur candra, gaib candra, warsitaning candra” (Pengharapan manusia hanya selalu kepada sinar Ilahi).

Ca, “Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi” (Arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal).

Ra, “Rasaingsun handulusih” (Rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani).

Ka, “Karsaningsun memayuhayuning bawana” (Hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam).

Da, “Dumadining dhat kang tanpa winangenan” (Menerima hidup apa adanya/ikhlas).

Ta, “Tatas, tutus, titis, titi, lan wibawa” (Mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup).

Sa, “Sifat ingsun handulu sifatullah” (Mewujudkan sifat kasih sayang seperti kasih Tuhan).

Wa, “Wujud hana tan kena kinira” (Ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas/tak terkira).

La, “Lir handaya paseban jati” (Mengalirkan hidup semata pada tuntunan Ilahi).

Pa, “Papan kang tanpa kiblat” (Hakekat Allah yang ada disegala arah).

Dha, “Dhuwur wekasane endek wiwitane” (Untuk bisa sampai diatas tentu dimulai dari dasar).

Ja, “Jumbuhing kawula lan Gusti” (Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya).

Ya, “Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi” (Yakin atas titah/kodrat Ilahi).

Nya, “Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diwuruki” (Memahami dengan benar kodrat kehidupan).

Ma, “Madhep mantep manembah mring Ilahi” (Yakin/mantap dalam menyembah Ilahi).

Ga, “Guru sejati sing muruki” (Belajar pada guru nurani).

Ba, “Bayu sejati kang andalani” (Menyelaraskan diri pada gerak alam).

Tha, “Tukul saka niat” (Sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan).

Nga, “Ngracut busananing manungso” (Melepaskan egoisme pribadi manusia).

-- Sumber : Anonim --

Sabtu, 19 September 2015

AMALAN DIAWAL BULAN DZULHIJJAH


Berikut ini adalah amalan-amalan yang bisa diamalkan pada bulan Dzulhijjah oleh kaum muslimin yang tidak menunaikan ibadah haji, yaitu :
 
Tanggal 1-9 Dzulhijjah :
- Puasa sunnah awal Dzulhijjah.
- Perbanyak takbir mutlak, tidak dibatasi waktu dan tempat. Boleh saat di pasar, di jalan, di kendaraan, di rumah, diperintahkan untuk terus bertakbir seperti layaknya takbiran hari raya.
- Perbanyak amalan shalih seperti sedekah.
- Larangan potong rambut dan kuku dari awal Dzulhijjah sampai hewan qurban disembelih.

Tanggal 9 Dzulhijjah :
- Puasa Arafah.
- Perbanyak doa di hari Arafah karena sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.

Tanggal 9 Dzulhijjah ba'da Subuh hingga waktu Ashar pada hari Tasyriq yang terakhir (13 Dzulhijjah) :
- Perbanyak takbir muqayyad, yaitu setelah shalat lima waktu maupun shalat sunnah. Sebaiknya tetap mendahululan dzikir setelah shalat kemudian perbanyak takbir.
- Wanita diperintahkan melirihkan suara, sedangkan laki-laki mengeraskan suara takbir.

Tanggal 10 Dzulhijjah :
- Shalat Idul Adha.
- Penyembelihan qurban.
- Tidak boleh puasa.
 
Hari-Hari Tasyriq (Tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) :
- Penyembelihan qurban.
- Tidak boleh puasa.
- Perbanyak doa “sapu jagad” : Rabbana aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.

Wallahu waliyyut taufiq, hanya Allah yang memberi taufik dan kemudahan untuk mengamalkan amalan shalih di atas.

-- Sumber : Anonim --