-- Assalamualaikum wr.wb. --
-- Pada saatnya nanti engkau
mati, janganlah engkau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai
layu, karena kaum kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
-- Mereka akan melucuti
pakaianmu, memandikanmu, dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru,
kuburan.
-- Akan ada banyak
orang yang mengantarkan jenazahmu, bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya
untuk ikut menguburkanmu.
-- Semua barang-barangmu
akan dikemasi, kunci-kuncimu, kitab-kitabmu, kopermu, sepatumu, pakaianmu, dan
lain-lainnya. Jika keluargamu setuju, barang-barang itu akan disedekahkan agar
bermanfaat untukmu.
-- Yakinlah, dunia dan
alam semesta ini tidak akan bersedih dengan kepergianmu.
-- Ekonomi akan tetap
berlangsung. Posisi pekerjaanmu akan diisi oleh orang lain. Harta bendamu
menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yang akan dihisab dan
diperhitungkan untuk mempertanggungjawabkan dari mana hartamu!
-- Mungkin, kesedihan
atasmu ada 3 :
1. Orang yang
mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
2. Kawan-kawanmu akan
bersedih beberapa jam, atau beberapa
hari, lalu mereka
kembali seperti sediakala dan tertawa tawa.
3. Di rumahmu ada
kesedihan yg mendalam. Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan
dua bulan, dan mungkin hingga setahun?Selanjutnya mereka
meletakkanmu dalam arsip kenangan!
-- Demikianlah
"Kisahmu ditengah-tengah manusia telah berakhir". Dan kisahmu yang
sesungguhnya baru dimulai, di Akhirat !
-- Telah musnah
kemuliaan, harta, kesehatan, keluarga, dan yang lainnya. Telah engkau
tinggalkan rumah, istana, dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah
dimulai.
-- Pertanyaannya adalah
: Apa persiapanmu untuk kubur dan Akhiratmu ? Hakikatnya inilah yang memerlukan
perenungan.
-- Maka sebelum maut
menjemput, usahakan dengan sungguh-sungguh : menjalankan kewajiban-kewajiban,
hal-hal yang disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
dan amal ibadah lainnya.
-- Semoga saja engkau
selamat.
-- Wassalamualaikum wr.wb. --
-- (Tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahumullah) --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar